Rabu, 04 Juni 2014

VIRTUAL LAN







VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team .



Keuntungan VLAN

Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:


  • Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.


  • Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.


  • Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.


  • Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.


  • Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.



  • Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.


Open Shortest Path First (OSPF)






OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router 
lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF.

OSPF ini termasuk di kategori Link-state routing protocol (sama seperti EIGRP), Link-state routing protocol ini ciri2nya memberikan informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing2. Cara updatenya itu secara Triggered update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim seluruhnya ke router2 lainnya, tetapi hanya informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam 1 area, sehingga meng-efektifkan dan meng-efisienkan bandwidth yg ada, lalu convergencenya antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yg berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke router2 lainnya. Trus tidak mudah terjadi Routing loops, jika teman2 menggunakan routing protocol OSPF maka dibutuhkan power memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah utk di konfigurasi.
OSPF berdasarkan Open Standard, maksudnya adalah OSPF ini dapat dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor2 lainnya.

Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg Link-state

- Link-state menggunakan hello packet untuk mengetahui keadaan router tetangganya (bukan keseluruhan), apakah masih hidup ataukah sudah mati.
- Menggunakan hello information dan LSAs (Link-state advertisement) yang diterima oleh router lain utk membuat database (topological database) ttg networknya di masing2 router
- Menggunakan algoritma SPF utk mengkalkulasi jarak terpendek utk ke setiap network
- Support CIDR dan VLSM

Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg OSPF
OSPF dalam menentukan Best Path (Jalur terbaiknya) berdasarkan :

- Cost yang berdasarkan speed dari link (bandwidth)
- Speed dari linknya (bandwidth)
- Cost yang paling kecil dari link OSPF

OSPF mempunyai empat tipe dari network :

- Broadcast Multi-access, ini seperti ethernet
- NonBroadcast Multi-access (NBMA), ini seperti penggunaan pada Frame Relay
- Point-to-point networks
- Point-to-multipoint networks

Untuk mengurangi angka pertukaran informasi antara router2 tetangga dalam satu network (area), OSPF memilih/membuat DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router) untuk mengurangi beban dari router2 yg ada. Bila ada perubahan.. maka router yg terdapat perubahan tersebut akan mengirimkan updatenya ke DR terlebih dahulu, lalu DR akan membagi-bagikan update terbarunya ke router2 lainnya secara multicast dengan alamat 224.0.0.5 ke seluruh router OSPF. CMIIW. Intinya.. DR Itu Presidennya dan BDR itu wakil presidennya.
Lalu, kenapa ada DR dan BDR?? pada umumnya dengan rumus ini n*(n-1)/2 akan memberikan adjecency router yang terjadi. Coba bayangkan bila ada 10-15 router.. berarti adjecency relationship yg dikirim setiap router akan banyak sekali kan?!?! berarti traffic akan meningkat dan performa link akan menurun, oleh karena itu dibutuhkan DR dan BDR. Inga2…!!! dalam pemilihan DR dan BDR hanya dapat dilakukan bila tipe networknya adalah Broadcast Multi-access dan NonBroadcast Mulit-access..

- Hello packet dikirim ke router tetangga pada Broadcast Multi-access dan point-to-point itu standarnya adalah 10 detik

- Hello packet dikirim ke router tetangga pada NonBroadcast Multi-access (NBMA) itu standarnya adalah 30 detik

Pada OSPF memiliki 3 table di dalam router :

1. Routing table
2. Adjecency database
3. Topological database

Penjelasan :
1. Routing table : Routing table biasa juga dipanggil sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost utk mencapai router2/network2 lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database : Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database : Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

Dari tadi saya menyebutkan Area, tapi tidak menjelaskan area itu maksdunya bgmn. Klo di dalam EIGRP kita mengenal Internal Route dan External Route (Temen2 bisa baca lagi postingan saya tentang Penjelasan Singkat Tentang EIGRP), nah Area dalam OSPF itu sama maksudnya dengan yg Internal Route dan External Route cmn hanya beda nama saja.


Cara Menggunakan OSPF
Router(config)#router ospf process-id
Router(config-router)#network address wildcard-mask area area-id

Penjelasan sedikit tentang command diatas.
process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535. Nah yang wildcard-mask itu caranya adalah membalikkan subnet-mask. ex: subnet-mask = 255.255.255.0 lalu wildcard-mask = 0.0.0.255. area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535. Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone.. dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.


Cara Setting OSPF Priority di Interface
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip ospf priority 0-255

Cara tersebut utk membuat interface dipilih menjadi DR, tapi ingat.. priority terbesar lah yang akan dipilih menjadi DR dan priorty ke 2 yg akan dipilih menjadi BDR. Klo interface tidak di setting priority, berarti interface memiliki priority yg default atau priority = 1.


Verifying OSPF Configurate
Router#show ip protocol
Router#show ip route
Router#show ip ospf interface
Router#show ip ospf
Router#show ip ospf neighbor detail
Router#show ip ospf database


Keuntungan menggunakan OSPF

* Speed of convergence
* Support for Variable Length Subnet Mask (VLSM)
* Network size
* Path selection
* Grouping of members
Read more...

TERMINAL SERVICE







Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.


Layanan Terminal Services dalam Windows NT Terminal Server Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Desktop.

Sebelum Windows Terminal Services

Pada tahun 1993, Microsoft meluncurkan sistem operasi terbarunya yang ditujukan untuk pasar enterprise, yang disebut sebagai Windows NT 3.1. Meskipun demikian, versi Windows NT ini memiliki banyak sekali kekurangan, dilihat dari segi fitur, jika dibandingkan dengan saingannya, sistem operasi UNIX dan juga Novell NetWare yang telah lama terjun di pasar sistem operasi jaringan dan enterprise. Salah satu kekurangannya adalah bahwa Windows NT 3.1 (dan NT 3.5 serta 3.51) tidak memiliki fitur "multiple-user", seperti halnya UNIX. Karenanya, pada tahun 1994, Microsoft memberikan akses kepada Citrix Systems terhadap kode sumber Windows NT untuk mengembangkan aplikasi tambahan untuk menjadikan Windows NT seperti halnya UNIX: memiliki fitur multiple-user. Aplikasi tambahan ini disebut dengan Citrix WinFrame dan sangat sukses pada zamannya.

Ed Iacobucci, pendiri Citrix Systems, adalah orang yang telah mengembangkan konsep WinFrame. Pada tahun 1978 hingga 1989, ia bekerja di bawah nama IBM untuk mengembangkan sistem operasi IBM OS/2. Ia memiliki visi mengenai komputer-komputer berbeda dapat mengakses server berbasis OS/2 melalui sebuah jaringan, dengan sebuah teknik yang kemudian mengarahkannya kepada sistem dengan banyak pengguna (multiple-user system). Akan tetapi, IBM, pada saat itu, tidak mengiyakannya, sehingga Ed Iacobucci pun keluar dari IBM dan pada tahun 1989, beliau mendirikan Citrix Systems. Produk-produk Citrix pertama adalah program-program berbasis IBM OS/2, dan dianggap kurang sukses; dan semua itu mulai berubah saat Windows NT muncul ke pasaran.


Read more...

JARINGAN BACKBONE






Backbone adalah Link internet berkecepatan tinggi yang menghubungkan link-link berkapasitas lebih kecil. Umumnya backbone Internet menghubungkan semua tempat/daerah di satu negara, antar negara, atau antar benua. Backbone terdiri dari dua bagian, yaitu distributed backbone dan collapsed backbone.

Backbone Network
adalah mekanisme sambungan primer suatu jaringan terdistribusi yang berstruktur hierarkis. Semua sistem yang memiliki sambungan ke sebuah sistem lanjutan pada jaringan backbone, akan juga memiliki sambungan ke jaringan lainnya.

Backbone Router
Sistem berkapasitas tinggi yang mengarahkandan meneruskan atus informasi melintasi backbone jaringan pada saluran leased line.

Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.

Alasan penggunaan jaringan backbone:

• Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi antar jaringan lokal yang ada
• Meningkatnya kecepatan transfer data khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data FDDI dapat mencapai 100 Mbps
• Konsep instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
• Jaringan backbone dapat meningkatkan kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer


Pada prinsipnya Infrastruktur Telekomunikasi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :


  1. Back bone Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke jaringan internasional, sarana utama yang digunakan adalah kabel optik bawah laut dan satelit internasional dan regional.
  2. Backbone Domestik, adalah sarana infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan pada slide selanjutnya.
  3. Jaringan Akses, adalah jaringan yang terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang tersedia.



Read more...

Membangun Jaringan 4 gedung,4 lantai,3ruang.dengan 40 PC






Uraian Gambar :

A.    Perancangan Jaringan pada 4 Gedung

Jaringan dibawah ini terdiri dari 4 gedung, yang mana menggunakan 5 Router dan 4 swicth utama 24 port tiap gedung, sbb;Dari gambar dapat dijelaskan bahwa pada 5 router tadi digunakan 1 router sebagai Master Mikrotik Router dengan user manager 192.168.1.1/24, dengan pengaturan Mikrotik routernyamemiliki 2 interface yaitu:

• Interface (public/ether 1)

Interface public ini berfungsi sebagai penghubung jaringan local ke internet, yang memiliki IP address yang berada pada class yang sama dengan internet. Seperti pada gambar sayamenggunakan Gateway ke internetnya dengan IPaddress: 192.168.189.1/24 , maka untuk interface publicnya saya mengatur IPaddressnya : 192.168.189.200/24

•    Interface (local/ether2)

Interface local ini berfungsi sebagai penghubung jaringan local ke mikrotik router yangkemudian diteruskan pada interface public. Saya menggunakan IPadress localnya:192.168.1.1/24.Selanjutnya diberi pengaturan IPAddress selanjutnya pada keempat router, dengan :
R1:192.168.1.2/24,
R2: 192.168.1.3/24,
 R3: 192.168.1.4/24,
R4: 192.168.1.2/24.
                                     Nb : R =Router

Kemudian memberi pengaturan implementasi IPAddress apa yang digunakan pada masing-masing gedung,dengan :
G1: 10.10.10.1/24,
G2: 20.20.20.1/24,
G3: 30.30.30.1/24,
G4: 40.40.40.1/24

Nb : G = Gedung


B.    Perancangan Jaringan 4 Gedung Perlantai

 Pengaturan Subnetmask Pergedung:

1.    Gedung 1:

Di gedung 1 terdiri dari :
4 Lantai/40 pc = 160 PC

kelas C.
netmask = 255.255.255.0

    nØ
=> 40+22
= 6
=> 4264 => 42

Maka netmasknya:11111111. 11111111. 11111111. 11000000 = 255.255.255.192Dengan rentangan 64 perlantai Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.0           -     192.168.4.63
•Untuk lantai 2: 192.168.4.64          -     192.168.4.127
•Untuk lantai 3: 192.168.4.128         -     192.168.4.191
•Untuk lantai 4: 192.168.4.192         -     192.168.4.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast.
Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.1          -       192.168.4.62
•Untuk lantai 2: 192.168.4.65        -       192.168.4.126
•Untuk lantai 3: 192.168.4.129       -       192.168.4.190
•Untuk lantai 4: 192.168.4.193       -          192.168.4.254

Karena menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang digunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.1         -     10.10.10.40
•Untuk lantai 2: 192.168.4.65          -     192.168.4.104
•Untuk lantai 3: 192.168.4.129      -     192.168.4.168
•Untuk lantai 4: 192.168.4.193      -    192.168.4.232

2.    Gedung 2:

Di gedung 2 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini saya juga memakai kelas C.Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1).Dengan rentangan 64 perlantai Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.0         -     192.168.122.63
•Untuk lantai 2: 192.168.122.64         -     192.168.122.127
•Untuk lantai 3: 192.168.122.128        -     192.168.122.191
•Untuk lantai 4: 192.168.122.192     -     192.168.122.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast.Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1      - 192.168.122.62
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65  - 192.168.122.126
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129 - 192.168.122.190
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193 - 192.168.122.254

Karena saya menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1 - 192.168.122.40
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65 - 192.168.122.104
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129 - 192.168.122.168
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193 - 192.168.122.232

3.    Gedung 3:
Di gedung 3 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini saya juga memakai kelas C.Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1).Dengan rentangan 64 perlantai Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.0     - 192.168.122.63
•Untuk lantai 2: 192.168.122.64     - 192.168.122.127
•Untuk lantai 3: 192.168.122.128     - 192.168.122.191
•Untuk lantai 4: 192.168.122.192     - 192.168.122.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast.Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1    -     192.168.122.62
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65     -     192.168.122.326
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129     -     192.168.122.190
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193     -     192.168.122.254

Karena saya menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1    -     192.168.122.40
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65     -     192.168.122.104
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129     -     192.168.122.168
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193     -    192.168.122.232

4.    Gedung 4:

Di gedung 3 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini saya juga memakai kelas C.Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1).Dengan rentangan 64 perlantai Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.0 - 192.168.126.63
•Untuk lantai 2: 192.168.126.64 - 192.168.126.127
•Untuk lantai 3: 192.168.126.128 - 192.168.126.191
•Untuk lantai 4: 192.168.126.192 - 192.168.126.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast.Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.1     -     192.168.126.62
•Untuk lantai 2: 192.168.126.65     -     192.168.126.126
•Untuk lantai 3: 192.168.126.129     -     192.168.126.190
•Untuk lantai 4: 192.168.126.193     -     192.168.126.254

Karena saya menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.1     -     192.168.126.40
•Untuk lantai 2: 192.168.126.65     -     192.168.126.104
•Untuk lantai 3: 192.168.126.129     -     192.168.126.168
•Untuk lantai 4: 192.168.126.193     -     192.168.126.232



Read more...

DATA CENTER





Data Center yang secara harfiah berarti pusat data, adalah suatu fasilitas untuk menempatkan sistem komputer dan equipment-equipment terkait, seperti sistem komunikasi data dan penyimpanan data. Fasilitas ini mencakup catu daya redundant, koneksi komunikasi data redundant, pengontrol lingkungan, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Pada era ICT (Information and Communication Technology) saat ini, Data Center telah menjadi satu isu penting di dunia, khususnya bagi para pelaku bisnis. Sebagai inti dari layanan bisnis, maka Data Center harus mampu memberikan layanan optimal, sekalipun terjadinya suatu bencana, sehingga bisnis dalam suatu korporasi harus tetap bertahan hingga menghasilkan laba. Berawal dari peran Data Center yang sangat signifikan, serta dikaitkan dengan berbagai isu yang ada pada Data Center saat ini, terutama Disaster Recovery Planning, maka kajian secara komprehensif dan holistik mengenai Data Center, telah menjadi kritikal isu bagi suatu institusi bisnis sebagai user dan isu yang menguntungkan bagi produsen penyedia infrastruktur dan equipment Data Center. Secara umum Data Center terbagi dua berdasarkan fungsinya :
  1. Internet Data Center, biasanya hanya dioperasikan untuk kebutuhan Internet Service Provider.
  2. Corporate Data Center, dimiliki oleh suatu korporasi atau institusi, untuk mengoperasikan proses bisnis, dengan menggabungkan layanan Internet dan Intranet.


Kriteria perancangan sebuah data center secara umum antara lain adalah:

Ketersediaan
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.

Scalability dan Flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.

Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.


SERVICE UTAMA PADA LAYANAN CENTER

Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppression

Infrastruktur Keamanan Data Center
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewall, IDS dan host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan.

Optimasi Aplikasi
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.

Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut [[Intelligent Network Services]], meliputi fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANS dan policy-based routing.

Storage
Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup serta archival.


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_data
ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/02/Data-center.pdf
Read more...

Sabtu, 22 Maret 2014

JARINGAN 5G

Unduh Film Hanya Satu Detik dengan Jaringan 5G




Inggris dan Jerman akan bekerja sama untuk membangun jaringan super cepat 5G. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Inggris, David Cameron dalam pembukaan pameran teknologi tinggi terbesar di dunia, Minggu (9/3/2014).

Cameron mengatakan, inisiatif itu merupakan satu dari tiga area kerja sama Inggris dengan Jerman dalam kolaborasi pengumpulan ide, membagi data, inovasi dan memimpin ide-ide besar. Cameron menyebut kerja sama itu sebagai dunia yang maju lebih cepat.


Jaringan generasi kelima atau 5G akan memungkinkan film dengan durasi panjang diunduh dari internet hanya dalam waktu satu detik


“Ini merupakan hadiah yang diinginkan oleh peneliti di seluruh dunia,” kata Cameron.


Acara tersebut juga dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel. Pada kesempatan itu, Merkel menekankan pentingnya penyamaan aturan tentang perlindungan data. Dia juga meminta pembicaraan tentang perlindungan data dibicarakan bersama Amerika Serikat. Inggris dan Jerman menjadi korban penyadapan yang dilakukan oleh NSA, seperti yang diungkap oleh bekas kontraktor Edward Snowden.


Cameron juga ingin kerja sama antara Inggris dengan Jerman bisa meningkatkan pasar tunggal telekomunikasi dan juga internet sehingga setiap orang bisa saling berbicara melalui internet.


“Ini merupakan potensi besar yang akan mengubah kehidupan manusia,” tegasnya sambil memberi contoh monitor kesehatan yang mengawasi tekanan darah atau detak jantung. 
Read more...